26 Juni 2018

Ki Sarmidi Mangunsarkoro

Ki Mangunsarkoro atau Sarmidi Mangunsarkoro (lahir 23 Mei 1904 - meninggal 8 Juni 1957 pada umur 53 tahun) adalah pejuang di bidang pendidikan nasional, ia dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga tahun 1950. Ki Sarmidi Mangunsarkoro lahir 23 Mei 1904 di Surakarta. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga pegawai Keraton Surakarta. Pengabdian Ki Sarmidi Mangunsarkoro kepada masyarakat, diawali setelah ia lulus dariSekolah Guru "Arjuna" Jakarta langsung diangkat menjadi guru HIS Tamansiswa Yogyakarta. Kemudian pada Th 1929 Ki Sarmidi Mangunsarkoro diangkat menjadi Kepala Sekolah HIS Budi Utomo Jakarta. Satu tahun kemudian, atas permintaan penduduk Kemayoran dan restu Ki Hadjar Dewantara, ia mendirikan Perguruan Tamansiswa di Jakarta. Perguruan...
Selengkapnya
26 Juni 2018

Mayjen TKR HR Mohammad Mangoendiprojo

Mayjen TKR HR Mohammad Mangoendiprojo adalah salah satu dari keempat pahlawan nasionalyang diberikan gelarnya oleh Presiden Joko Widodopada 7 November 2014 bersama dengan Djamin Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, dan Abdul Wahab Hasbullah. Dia dinilai telah berjasa dalam peristiwa revolusi. Dia mendesak panglima Jepang menyerahkan senjata dan menguasai objek vital 45. Mayor Jenderal HR Muhammad Mangundiprojo adalah Pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (atau biasa disingkat dengan TKR) adalah sebuah nama angkatan perang pertama yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia, setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. TKR dibentuk pada tanggal 5 Oktober 1945 berdasarkan maklumat yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. TKR dibentuk dari hasil peningkatan fungsi Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang...
Selengkapnya
26 Juni 2018

MGR Albertus Soegijapranata

MGR Albertus Soegijapranata lahir dengan nama Soegija di Surakarta, 25 November 1896. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang diangkat menjadi Uskup Agung setelah sebelumnya dinobatkan menjadi Vikaris Apostolik Semarang. Ketika zaman pendudukan Jepang di Indonesia, bersama MGR Willekens, SJ ia menghadap ke penguasa Jepang supaya Rumah Sakit St. Carolus dapat terus beroperasi. Selain sebagai biarawan, Soegijapranata adalah seorang pengajar ilmu pasti, Bahasa Jawa, dan Agama di Kolose Xaverius Muntilan. Soegija dibesarkan dalam keluarga Kejawen yang merupakan abdi dalem Keraton Surakarta. Ia mendapatkan nama Albertus Magnus setelah prosesi pembaptisan yang dilakukan oleh Pastor Meltens, SJ ketika ia bersekolah di Kolose Xaverius. Setelah menamatkan sekolahnya, ia berkeinginan untuk menjadi...
Selengkapnya
26 Juni 2018

Muwardi

Bunga bangsa, Dr. Muwardi adalah salah satu pahlawan kemerdekaan RI. Dia lahir di Pati, Jawa Tengah di tahun 1907. Muwardi adalah seorang dokter lulusan dari School Tot Opleiding Voor Indische Artsen (STOVIA). Dia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan mengambil spesialis di sekolah Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT). Dalam organisasi, Muwardi sudah aktif karena dia pernah menjadi Pemimpin Umum Pandu Kebangsaan (Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada saat Proklamasi Kemerdekaan, dia mempunyai peran penting di dalamnya. Pada tanggal 16 Agustus 1945 dia memerintahkan Barisan Pelopor untuk menjaga Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Monas) yang rencananya akan digunakan sebagai tempat pembacaan teks proklamasi. Usai proklamasi, Barisan pelopor Istimewa juga dibentuk oleh Dr Muwardi untuk...
Selengkapnya
26 Juni 2018

Prof. DR. R. Soeharso

Prof. DR. R. Soeharso adalah dokter ahli bedah, pahlawan nasional Indonesia, dan pendiri Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Suharso di Kota Surakarta yang merupakan tempat merawat penderita cacat jasmani. Beliau lahir di Ampel, Boyolali, Jawa Tengah pada 13 Mei 1912 dan meninggal di Solo, Jawa Tengah pada 27 Februari 1971 pada umur 58 tahun. etelah Suharso menyelesaikan pendidikan AMS (setingkat Sekolah Menengah Umum) Bagian B di Yogyakarta, ia memasuki Nederlandsch Indische Artsen School (sekolah dokter) di Surabaya. Pada tahun 1939, ia lulus dan bekerja sebagai asisten di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Surabaya. Karena bertengkar dengan seorang suster bangsa Belanda, ia dipindahkan ke Sambas, Kalimantan Barat. Saat Jepang mendarat di Indonesia, ia tetap berada di daerah Kalimantan....
Selengkapnya
26 Juni 2018

Prof. Mr. Dr Soepomo

Prof. Mr. Dr Soepomo seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai perumus Undang- undang Dasar 1945, bersama Muhammad Yamin dan Suekarno. Beliau lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 22 Januari 1903 dan meninggal di Jakarta, 12 September 1958 pada umur 55 tahun. Ia berasal dari keluarga priyayi. Kakeknya dari pihak ayah adalah Raden Tumenggung Reksowardo (Bupati Anom Sukoharjo)sedangkankakek dari pihak ibu adalah Raden Tumenggung Wirjodiprodjo, Bupati Nayaka Sragen. Thesis doktornya yang berjudul Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta (Reorganisasi sistem agraria di wilayah Surakarta) tidak saja mengupas sistem agraria tradisional di Surakarta, tetapi juga secara tajam menganalisis hukum-hukum kolonial yang berkaitan dengan pertanahan di wilayah Surakarta....
Selengkapnya