Perkembangan Kota Yogyakarta tidak dapat dipisahkan dari perkembangan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keberadaan fisik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan bentuk penghayatan kosmis yang dipengaruhi oleh nilai-nilai, sikap hidup dan pandangan masyarakatnya. Bentuk implementasi penghayatan kosmis tersebut yaitu berupa sumbu imajiner yang mengatur letak, posisi dan arah hadap keraton. Sumbu imajiner Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, merupakan Warisan Budaya saujana berbentuk bentang alam dan buatan antara Laut Selatan/Samudera Indonesia, Kraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi (PERDA DIY NO 6, 2012). Disamping sumbu imajiner tersebut, Perda DIY No. 6 Tahun 2012 tersebut juga menyatakan adanya Sumbu Filosofi yang merupakan warisan budaya saujana yang berbentuk bentang garis lurus antara Tugu Pal Putih, Kraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak.
Artikel Perpustakaan Lainnya
Tulisan ini merupakan uraian secara singkat dari hasil penelitian Maharkesti (alm.), seorang peneliti dari Balai Pelestarian Nilai...
Ungkapan tradisional berkembang di dalam masyarakat dengan cara oral atau lisan, artinya disebarluaskan dari mulut ke mulut....
Era Digital: Pemanfaatan Teknologi Cloud Computingdi Perpustakaan DigitalOleh:T.Raghunadha ReddyPenterjemah dari Bahasa Inggris ke...
GET CLOSER TO PRESERVATION DEPARTMENT TECHNICAL...