29 Desember, 2016

Di Nganjuk, kesenian wa­yang ini masih hidup dan ber­kembang di tengah-tengah komunitas penduduk pedesa­an yang sebaian besar peta­ni. Wayang Timplong tidak melibatkan pesinden (waranggana), panjak-nya (pena­buh gamelan) pun cuma lima orang. Begitu pula halnya dengan penabuh gamelannya ti­dak sebanyak dan selengkap wayang kulit gaya Yogya­karta maupun Surakarta. Artikel Selengkapnya...