29 Maret, 2017

Call Number : COE 191.42 And R

No. Inventaris : 611-PD/A.12.

Pengarang : Andjar Any.

Judul : Rahasia ramalan Jayabaya, Ronggowarsita dan

Sabda Palon.

Penerbit : Semarang : Aneka Ilmu, [1989].


Membaca ramalan seperti kita membaca puisi ataupun melihat lukisan abstrak, harus dapat menemukan yang tersirat. “Ingkang bisa nemu iki ora saben sok uwonga kudu ana pilihane ….. dst.” Demikian tulis Sang Pujangga yang menunujukkan bahwa membaca karya sastra (lebih-lebih Ramalan) memerlukan pengendapan serta ketekunan. Ramalan yang paling terkenal di Indonesia diantaranya : Ramalan Jangka Jayabaya, Ramalan Ronggawarsita, Ramalan Sabda Palon. Warisan nenek moyang dalam bentuk karya sastra ini, bermutu tinggi yang tak nilai harganya. Mengapa demikian ? Karena karya satra ini hanya terdapat di Indonesia, serta mengandung makna filsafat yang tinggi. Buku ini menyajikan dan membahas Ramalan Jayabaya, Ramalan Ronggawarsita, Ramalan Sabda Palon Naya Genggong, dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh generasi muda sekarang. Agar generasi muda dapat mempelajari, serta melestarikan karya-karya para pujangga-pujangga Nusantara yang hebat ini. Salah satu ramalan yang terkenal dari : Ramalan Jayabaya berupa lambang praja yaitu “Kala bendu semune Semarang lan Tembayat” artinya ini suatu perlambang peperangan antara Pangeran Diponegoro (yang diperlambangi Tembayat) melawan Kompeni Belanda (yang dilambangi dengan Semarang). Satu lagi Ramalan Jayabaya yang benar-benar terjadi yaitu Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran (Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda) ---- Tanah Jawa kalungan wesi (Pulau Jawa berkalung besi)”. Artinya kereta tanpa kuda yaitu kereta api, berkalung besi yaitu rel kereta api. Di tanah Jawa bakal ada kereta api beserta relnya; Ramalan Ronggawarsita yaitu bahwa “Begja-begjane uwong kang lali isih luwih begja uwong kang eling lan waspada”. Artinya bagaimanapun juga orang yang lupa itu bahagia, namun lebih bahagia lagi orang yang senantiasa ingat dan waspada. (At)

Kata kunci : Jayabaya, Ramalan, Ronggowarsita, Sabda Palon