29 Maret, 2017

Call Number : COE 181.19822 Ard P

No. Inventaris : 2963-PD/B.14

Pengarang : Ardian Kresna

Judul : Punakawan : Simbol kerendahan hati Orang Jawa

Penerbit : Yogyakarta : Narasi, 2012


Punakawan mempunyai makna yang menggambarkan seseorang yang menjadi teman, yang mempunyai kemampuan mencermati, menganalisa, dan mencerna segala fenomena dan kejadian alam serta peristiwa dalam kehidupan manusia. Punakawan dapat diartikan pula seorang pengasuh, pembimbing yang memiliki kecerdasan pikir, ketajaman batin, kecerdikan akal-budi, wawasan-nya luas, sikap bijaksana, dan arif dalam segala ilmu pengetahuan. Buku ini menguraikan tentang punakawan pengawal raja atau bangsawan. Punakawan dikenal dalam dunia seni yaitu wayang, baik wayang orang maupun wayang kulit. Punakawan adalah tokoh-tokoh dalam dunia pewayangan yang bentuknya aneh dan lucu, termasuk juga perwatakan dan tingkah lakunya. Tokoh-tokoh punakawan ini tidak ditemui dalam kisah Mahabarata asli atau versi mitologi Hindu. Konon, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga, sebagai salah satu media penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Punakawan terdiri Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Tokoh-tokoh ini meskipun hanya seorang abdi pengawal raja atau bangsawan, tetapi mereka kerap muncul menghadirkan solusi dalam memecahkan masalah. Di balik karakternya yang unik dan lucu, terdapat nasihat-nasihat bijak yang masih relevan sampai saat ini. Nasihat-nasihat itulah yang menjadi inspirasi para raja dan bangsawaan dalam pewayangan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Bahkan sampai saat inipun bagi orang Jawa nasihat-nasihat itu menjadi pedoman hidup sehari-hari. Sikap dan tingkah laku para punakawan tersebut menjadi simbol kerendahan hati orang Jawa. (At)

Kata kunci : Filsafat hidup orang Jawa, Punakawan,Wayang