29 Maret, 2017

Call Number : COE 392.5095982 Suw P

No. Inventaris : 571-PD/A.12

Judul : Paningset, Srah-srahan & Midodareni

Pengarang : Suwarno Pringgowidagda

Penerbit : Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003


Paningset dan srah-srahan adalah berbagai barang yang diberikan oleh keluarga calon mempelai pria kepada keluarga calon mempelai wanita sebagai tanda untuk mengikat calon mempelai wanita karena akan dinikahkan dengan calon mempelai pria. Acara peningset dilaksanakan setelah lamaran keluarga pria diterima keluarga wanita. Tujuan paningset untuk mengikat calon mempelai wanita karena sudah dipinang oleh calon mempelai pria, sedangkan srah-srahan bertujuan agar calon mempelai pria dapat nyantri dan meyakinkan kesiapannya untuk dinikahkan. Peralatan (ubarampe) paningset dan srah-srahan berupa: kalpika (cincin), pakaian lengkap wanita, perhiasan, aneka jajanan, aneka buah-buahan, suruh ayu dan pisang ayu, cengkir gading, uang, dan urip-urip (hewan peliharaan yang berupa ayam jantan). Midodareni merupakan rangkaian dari acara peningset dan srah-srahan. Midodareni dilaksanakan setelah acara peningset dan srah-srahan selesai. Midodareni dilaksanakan pada malam hari di tempat calon mempelai wanita, sedangkan peningset dan srah-srahan dapat dilakukan pada pagi, siang maupun malam hari. Tujuan midodareni antara lain: (1) memohon doa dan restu para tetua, kerabat, dan tetangga agar pelaksanaan acara mantu berjalan lancar tidak ada aral melintang. (2) memberikan nasehat kepada calon pengantin. (3) menurut mitos, mengharapkan kehadiran sang bidadari (widodari) dari kahyangan yang mempercantik calon mempelai wanita. (rh)

Kata kunci : Kebudayaan Jawa, Tradisi Jawa, Upacara perkawinan Jawa