DPAD Yogyakarta

PENYELAMATAN ARSIP KUSBINI

 Kearsipan  4 December 2015  BPAD DIY  1666
PENYELAMATAN ARSIP KUSBINI

Pada tanggal 3 Januari 1910, tepatnya di Dusun Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur lahirlah seorang anak dari pasangan Koesnio (Seorang Mantri Kehutanan di Madiun) dengan Moesnah dari Trenggalek yang diberi nama Kusbini. Riwayat pendidikannya dimulai di HIS (sekarang SD) di Jombang, kemudian sekolah MULO (sekolah menengah) di Surabaya, dilanjutkan belajar di sekolah dagang “s de Senerpont Domis” juga di Surabaya. Kusbini sejak kecil sudah tertarik terhadap dunia musik, dia belajar tanpa guru, ikut saudara tertuanya yang bernama Kusbandi dan tergabung dalam Orkes JISTO (Jong Indisch Stryk en Tokkel Orkest).

Lagu Bagimu Neg’ri pada tahun 1942 ia ciptakan. Kata “Neg’ri” dalam kalimat “Bagimu Neg’ri” sebenarnya merupakan kependekan dari kalimat “Negara Republik Indonesia”. Karena masih dalam masa penjajahan maka kalimat Negara Republik Indonesia ia siasati menjadi “Neg’ri”.

Pertama kali lagu Bagimu Neg’ri ia nyanyikan dihadapan Bung Karno pada tahun 1942 di Kantor Putera (Pusat Tenaga Rakyat) Cikini, Jakarta. Pada saat menyanyikan bait terakhir yang berbunyi “Bagimu Neg’ri Indonesia Raya,” Presiden Sukarno tidak berkenan dan memerintahkan agar lirik lagunya diubah karena pada saat itu Indonesia belum merdeka. Setelah kembali ke kediamannya, Kusbini kemudian mengubah lirik lagu terakhir tersebut sehingga berbunyi “Bagimu Neg’ri Jiwa Raga Kami,” sebagaimana sekarang kita nyanyikan. Lagu ini pertama kali dikumandangkan di Radio Hoso Kanri Kyoko. Selanjutnya pada kurun waktu antara tahun 1942 – 1945, Kusbini banyak menciptakan lagu-lagu yang secara khusus dimaksudkan untuk menandingi membanjirnya lagu-lagu dari Jepang.

Dalam usia 81 tahun, tepatnya pada tanggal 28 Februari 1991, Kusbini wafat. Kusbini dikaruniai 11 orang anak hasil dari pernikahannya dengan Ny. Ngadiyem Kusbini. Kusbini, yang oleh teman-temannya disebut sebagai “Buaya Keroncong” itu telah meninggal, namun lagu Bagimu Neg’ri tetap berkumandang sampai sekarang sebagai salah satu lagu wajib nasional.

Kearsipan Lainnya

SELAMAT : ASOSISASI ARSIPARIS INDONESIA (AAI) DIY PERIODE 2023-2026, TERLANTIK ! SELAMAT : ASOSISASI ARSIPARIS INDONESIA (AAI) DIY PERIODE 2023-2026, TERLANTIK !
 22 June 2023  220

Selamat dan Sukses atas Pelantikan dan Pengukuhan Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Periode...

PENERBITAN NASKAH SUMBER ARSIP KE-6 SERAT KOJAR SAPALA PENERBITAN NASKAH SUMBER ARSIP KE-6 SERAT KOJAR SAPALA
 20 July 2011  2761

 PENERBITAN NASKAH SUMBER ARSIP KE-6 SERAT KOJAR SAPALAOlehAnna Nunuk Nuryani, Dra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi...

PENANGANAN ARSIP AKTIF DAN INAKTIF  DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PRO PENANGANAN ARSIP AKTIF DAN INAKTIF DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PRO
 20 July 2011  5676

  PENANGANAN ARSIP AKTIF DAN INAKTIF DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DIYOleh : Anna N. Nuryani, Dra Permasalahan klasik yang...

SYARAT PENULISAN ARTIKEL KEARSIPAN SYARAT PENULISAN ARTIKEL KEARSIPAN
 20 July 2011  3837

Pada tahun 2010 ini BPAD Provinsi DIY telah memilih 30 artikel yang akan diterbitkan pada portal BPAD, untuk mengingatkan kepada...