Di
Indonesia dikenal agama-agama besar pemeluknya yaitu Islam, Katolik, Hindu,
Budha, Konfusius. Di luar agama-agama tersebut terdapat kelompok atau paguyuban
dengan karakteristik tertentu, yang biasa disebut aliran kepercayaan dan oleh
pemerintah diperlakukan sebagai komponen budaya. Aliran kepercayaan berbeda
dengan agama, namun penganutnya juga mengimani adanya Tuhan Yang Maha Esa dan
mempunyai pedoman yang mengatur tatacara peribadatan kepada Tuhan maupun cara
berhubungan dengan orang lain. Tatacara tersebut bersumber dari para penemu
ajaran masing-masing saat mengadakan “laku batin”. Sehingga
komponen-komponen pembentuk agama terpenuhi.kelompok atau paguyuban yang berada
di Jawa khususnya di Yogyakarta menggunakan bahas Jawa sebagai bahasa pengantarnya.
Inilah yang disebut oleh penulis sebagai Agama Jawa. Ajaran dalam agama
Jawa selain diperoleh dari sang penemu ajaran juga dilengkapi dengan ajaran
yang diperoleh dari para leluhur yang memang terbukti memperhalus batin.
Petuah-petuah para leluhur tertuang dalamserat
piwulang. Berbagai doktrin menyangkut ajaran dirinci dan diperdalam dengan
penghayatan untuk memperoleh gambaran umum konsep suatu doktrin yang menjadi
benang merah seluruh paguyuban. Berbagai konsep ajaran yang diuraikan yaitu
kosmologi,sangkan paraning dumadi, cakramanggilingan, sedulur papat lima nyata, metamorfosa diri, guru sejati, ajaran tentang semut, lebah, kupu-kupu, dan Laron.