Buku “Perjoangan paguyuban pasundan 1914 – 1942” ini merupakan sejarah organisasi paguyuban pasundan yang mulai berdiri sampai datangnya bangsa jepang
atau organisasi
budaya
Sunda
yang berdiri sejak tanggal 20
Juli 1913,
sehingga menjadi salah satu organisasi tertua yang masih eksis sampai saat ini.
Selama keberadaannya, organisasi ini telah bergerak dalam bidang pendidikan,
sosial-budaya,
politik,
ekonomi,
kepemudaan,
dan pemberdayaan perempuan. Paguyuban ini berupaya untuk melestarikan
budaya Sunda dengan melibatkan bukan hanya orang Sunda tapi semua yang mempunyai
kepedulian terhadap budaya Sunda. Sejak
Desember
1927,
Paguyuban Pasundan masuk menjadi anggota PPPKI
(Permoefakatan Perhimpoenan-perhimpoenan Politik Kebangsaan Indonesia).
Dengan bergabung dalam federasi itu, paguyuban tidak lagi menjadi perkumpulan
lokal dengan perhatian hanya pada Pasundan atau Jawa Barat saja, tapi menjadi
perkumpulan nasional dengan tujuan bersama yaitu untuk mencapai kemerdekaan
bangsa. Kegiatan
dalam bidang politik semakin kuat saat kepemimpinan Oto Iskandar di Nata,
yang dijuluki “Si
Jalak Harupat”, seorang kelahiran Bojongsoang, Bandung
tanggal 31 Maret 1897.
Selain menjadi ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, ia juga menjadi wakil
organisasi tersebut di Volksraad
mulai tahun 1931
sampai 1942.