30 November, 2016

Waldjinah lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1945; umur 68 tahun adalah seorang penyanyi Indonesia. Ia penyanyi spesialisasi keroncong – Jawa yang dikenal dengan julukan “Ratu keroncong”, yang mengawali karier sejak menjadi juara I Bintang Radio Indonesia tahun 1965. Pada awal karier, ia meluncurkan album “kompilasi” bersama penyanyi lain, yaitu album Elingo Beboyo Margo (1968) yang diisi bersama Enny Koesrini (juara Harapan Bintang Radio Indonesia 1967) dan Sri Rahadjeng. Banyak di antara albumnya dibuat dengan iringan Orkes Keroncong Bintang Surakarta yang dipimpinnya sendiri. Waldjinah pernah berduet dengan si “Buaya Keroncong” dari kota Surabaya, yaitu Mus Mulyadi. Lagu Walang Kekek yang melambungkan namanya di Indonesia disamping juga lagu Jangkrik Genggong. Ia acapkali melantunkan lagu-lagu ciptaan Gesang, Andjar Any, dan Ismail Marzuki.
Di Tahun 2002 Waldjinah menerima anugerah seni dari yayasan musik Hanjaringrat di solo dengan komponis Gesang dan para seniman yang lainnya.
Mendengar kata keroncong mungkin tidak akan terlepas dari sosok Waljinah. Perempuan yang terkenal dengan julukan Ratu Keroncong ini memang dikenal sebagai salah satu penyanyi keroncong terbaik yang dimiliki Indonesia. Berkat suaranya yang syahdu, Waljinah menjadi kondang di dunia musik dalam negeri era 60-70an.
Perempuan kelahiran Solo, 68 tahun silam dimaksud ternyata tidak sengaja terjun ke dunia musik keroncong. Sejak diajak berlatih menyanyi oleh sang kakak sewaktu masih sekolah dasar, Waljinah muda kian rajin mengikuti beragam kontes menyanyi keroncong. Mengawali karier sejak menjuarai Bintang Radio Indonesia pada tahun 1965, tidak hanya mendapatkan trophy, Waldjinah berkesempatan bertemu langsung dengan proklamator Soekarno. Tak hanya itu, ia juga aktif diminta menyanyi di istana saat acara-acara kenegaraan.
Walang Kekek merupakan salah satu judul lagu yang melambungkan namanya disamping juga lagu Jangkrik Genggong dan lain-lain. Ia juga seringkali membawakan lagu-lagu karya pencipta lagu besar seperti Gesang, Andjar Any dan Ismail Marzuki, bahkan menerima anugrah seni dari yayasan musik Hanjaringrat di Solo. Kiprah Waljinah dalam belantika musik keroncong memang tidak diragukan lagi. Sebagai penyanyi keroncong kawakan namanya tidak hanya besar di negeri sendiri, melainkan juga di negeri orang seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Selandia Baru, Belanda, hingga Yunani. Para penggemarnya pun masih setia mendengarkan suara merdu dengan alunan keroncong yang khas. Namun sayangnya tidak ada data pasti album Waldjinah, berdasarkan catatan ISI Solo, terdapat 34 album piringan hitam dan 176 album kaset dengan total lagu sebanyak 1.766 buah.

Address;

Jl. Sriwijaya 29 A, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50614

Phone:

024-8317963

E-Mail

perpusdajateng@yahoo.com