29 September, 2017

GURIANG, DANIANG DAN MANUSIA BOGA KAHURIPAN JEUNG KAHIRUPAN MASING-MASING, ULAH DI HIJIKEUN, JEUNG ULAH DIRUSAK, SAHA JELEMA NU NGAHIJIKEUN JEUNG NGARUSAK SAHIJINA MATAK DATANG BENCANA

Menjaga kelestarian alam merupakan implementasi dari kepercayaan yang mereka anut, hal ini menciptakan sebuah harmoni kehidupan dalam lingkungan yang asri, utuh, dan terjaga. Hidup dalam konsep kelestarian alam, mereka sangat taat terhadap norma sosial, norma susila, norma hukum dan norma religi (sunda wiwitan). Ketaatan itu menciptakan ke harmonisan, kemakmuran, ketentraman, kerukunan dan kesejahteraan lahir batin yang hingga saat ini masih menjadi impian sebagian besar umat manusia diluar komunitas mereka. Kelestarian alam dan ketaatannya menjadikan mereka manusia-manusia tangguh dan kuat dalam hal fisik dan mental, kekuatan fisik dibuktikan dengan kemampuan mereka baik anak, dewasa maupun orang tua dalam membawa beban berupa hasil panen dan kebun yang mereka bawa dengan menaik turuni perbukitan, bahkan mereka mampu menempuh jarak ratusan kilo meter untuk sebuah perjalanan kaki tanpa alas.

sedangkan ketangguhan dan kekuatan mental mereka dibuktikan dengan tidak adanya keluh kesah, tak ada konflik, tak ada perebutan kekuasaan maupun kekerasan diantara mereka, tidak berfikir materil dan terpengaruh dengan kedasyatan perkembangan teknologi. Mereka tidak butuh listrik, raskin bahkan sekolah sekalipun, mereka juga tidak ingin terlibat dalam hingar bingar profesi pemilu dan pilkada.

memasuki wilayah mereka seperti menapaki jalan kenirwana, tidak terlihat pemakaman, tidak ada mistik dan pemujaan, yang ada hanya sepoi angin, gemerisik dahan, kicau burung, gemercik air sungai yang jernih dan nyayian alam lannya dalam sebuah kehidupan yang hening dan asri.


.....Untuk informasi lebih lanjut datang ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten (ruang banten corner).....