29 Desember, 2016

Cik kecikan merupakan permainan anak-anak Madura yang sangat digemari oleh masyarakat penggemarnya. Dilihat dari nama­nya kata cik-kecikan berasal dari kata dasar kecik. Sebuah istilah nama yang diambil dari beberapa buah biji tertentu misalnya biji sawo, biji srikaya atau biji buah tanjung. Kecik inilah yang dijadi­kan alat dalam permainan. Tetapi ini tidak mutlak. Jenis biji-bijian lain pun dapat digunakan, kerikil pun dapat digunakan karena mudah dicari Permainan cik-kecikan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak petani untuk mengisi waktu senggang di siang hari. Di dalam per­mainan ini tidak terdapat unsur-unsur religius-magis baik yang ber­sifat keagamaan mau pun upacara tradisional lainnya, jadi hanya merupakan permainan hiburan yang sama sekali tidak ada sangkut paut dengan kepercayaan. Permainan cik-kecikan tidak pula di­iringi dengan musik atau pun nyanyian-nyanyian apa pun. Apabila terdengar suara anak yang bersenandung, itu merupakan variasi dari para pemain untuk mengungkapkan cita rasa kegembiraan.Para pelaku permainan ini, rata-rata berusia antara sembilan sampai dengan dua belas tahun yang terdiri atas laki-laki dan perempuan, dengan jumlah pelakunya sepuluh sampai dengan dua puluh orang. Biasanya pelaku permainan ini sepuluh orang, yang kemudian mereka membentuk dua kelompok yang seimbang. Masing-masing kelompok jumlah anggotanya lima orang. Kelom­pok yang bermain ini, harus anak-anak yang sejenis, laki-laki saja atau perempuan saja. Hal ini, diakibatkan karena ada konseku­ensi kalah menang dengan imbalan gendongan. Artikel Selengkapnya...