Budaya adalah warisan adiluhung dari para pendahulu yang wajib dilestarikan dan senantiasa disebarkan keberadaannya kepada masyarakat. Era globalisasi memberikan banyak keuntungan dan manfaat, meskipun kita tidak bisa pula menafikkan efek sampingnya. Pada kondisi kekinian ini banyak fenomena-fenomena yang terjadi pada generasi muda, terutama didaerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Banyak generasi muda zaman sekarang menganggap bahasa jawa adalah bahasa orang-orang desa, orang udik, orang pinggiran, atau orang-orang zaman dulu. Mereka malu dan gengsi menggunakan bahasa jawa dan memilih menggunakan bahasa indonesia atau bahasa gaul. Secara umum ada tiga tingkat bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat jawa. Pertama krama ngoko, pada umumnya bahasa ngoko ini digunakan dengan teman seumuran. Kedua krama madya digunakan saat kita menemuai orang yang belum kita kenal terutama seumuran. Dan yang ketiga krama inggil, bahasa ini digunakan ketika kita berbicara dengan orang tua. Kondisi sekarang ini banyak anak muda yang tidak tahu bagaimana menggunakan tata krama yang baik ketika bercengkrama dengan orang lain. Mereka tidak tau harus berbicara seperti apa, sehingga memilih berbicara menggunakan bahasa indonesia.
Telaah pustaka budaya jawa edisi bulan Maret 2018 dengan mengusung tema “Bahasa Jawa dan media : sebuah tantangan Zaman Now” diselenggarakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY pada Kamis (8/03/2018) di Ruang Seminar dan Bedah Buku lantai 3 grhatama Pustaka Balai Layanan Perpustakaan BPAD DIY. Dalam kesempatan ini BPAD menghadirkan dua narasumber sebagai pembicara. Diataranya Sudaryono, S.ag yang merupakan Kepala Biro Indosiar Yoggyakarta dan Indri Wibowo serang Duta Wisata Indonesia sekaligus Presenter Liputan 6 SCTV Yogyakarta.
kepala BPAD DIY Dra. Monika Nur Lastiyani, MM. dalam sambutannya menyampaikan,bahwa bahasa jawa yang digunakan sehari-hari perlu dilestarikan oleh seluruh generasi muda zaman now. Beliau juga mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya BPAD untuk andil dalam membangkitkan generasi muda agar tergerak dan menjaga eksistensi bahasa jawa. Dengan mengetahui dan memahami budayanya, maka para generasi muda dan seluruh lapisan masyarakat akan tergerak hatinya untuk mencintai dan menjaga budaya mereka. Jika rasa memiliki telah tumbuh, maka mereka tidak akan pernah mau kehilangan budayanya.
Perpustakaan Lainnya
Kesehatan Ibu dan Bayi pasca melahirkan sangat penting. Hal mendasar yang perlu diperhatikan adalah pemberian ASI Eksklusif dimana...
Pada hari Kamis tanggal 31 Maret 2016 Grhatama Pustakamendapat kunjungan dari TK Fairus Akila Kalasan. Disambut dan dipandu oleh...
Librarian in the Global Village Community Writer: Hendrikus Franz Josef, M.Si Regional Library and...
Dalam meningkatkan minat baca dan membudayakan membaca pada masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa...