DPAD Yogyakarta

Kartini : Ibu dan Pendidikan

 Artikel Perpustakaan  21 April 2014  Super Administrator  791  2969

Ibu kita kartini puteri sejati

Puteri Indonesia harum namanya

Wahai ibu kita Kartini putri yang mulai

Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia

 

Demikian lirik lagu yang begitu familiar sejak kita masih di Sekolah Dasar. Setiap tahun hari kelahiran beliau diabadikan sebagai Hari Kartini sebagai penghormatan atas segala jasa bagi bangsa Indonesia, pemikiran-pemikiran yang melampuai jamannya untuk kemajuan bangsa Indonesia khususnya bagi wanita.Kartini pada jamannya  telah berpikiran jauh atas nasib wanita Indonesia lalu bagaimana dengan wanita Indonesai masa kini memaknai perjuangan beliau? Sekedar memaknainya  dengan berkebaya/ berpakaian daerah?semoga tidak demikian....

 

Dalam surat-surat beliau kepada sahabat-sahabatnya di Eropa jelas bahwa kegundahan hatinya akan nasib wanita pada masa itu berkaitan erat dengan peran wanita yang telah dilekatkan oleh Tuhan sebagai ibu, pendidik manusia pertama-tama, sungguh suatu hasil pemikiran yang didasari oleh pemahaman akan agama dan keluhuran budi yang kuat. Secara kodrati wanita mengandung dan melahirkan, kemudian membesarkan anak-anaknya, layaknya kertas putih bersih maka ibu memberikan warna warni bagi jiwanya. Pada umumnya Ibulah yang pertama-tama berkomunikasi dengan anaknya, dengan tatapan mata, dengan sentuhan dan tentu saja dengan berbicara padanya. Dengan segala proses dari mengandung, melahirkan dan menyusui seorang Ibu mempunyai ikatan emosional yang erat dengan anak-anaknya..apa yang ibu rasakan, pikirkan akan dapat dirasakan oleh anak-anaknya oleh karena itu Ibu yang sehat, kuat jiwa raganya akan melahirkan anak-anak yang kuat lahir dan batinnya. Semua itu akan sulit terwujud jika Ibu dengan peran vitalnya tidak mempunyai bekal pendidikan yang cukup  dalam menjalani perannya. Pendidikan dalam arti yang luas bukan sekedar pendidikan dalam arti formal seperti jenjang SD, SMP, SMA, dan selanjutnya. Pendidikan berkaitan erat dengan pengetahuan dan semuanya diawali dengan salah satunya kemampuan dasar untuk bisa membaca. Kembali pada peran ibu sebagai pendidik manusia pertama maka idealnya seorang ibu menguasai banyak pengetahuan dalam mendampingi tumbuh kembang putera-puterinya dalam berbagai aspek baik kesehatan fisik maupun mentalnya.

 

Pendidikan pertama yang diterima anak-anak adalah dilingkungan keluarga, dimulai dari keluarga, anak-anak belajar banyak hal, anak merekam dengan sangat baik apa yang orang tua/ lingkungan sekitar bicarakan, cara berbicara, dan berbagai kebiasaan dimasing-masing rumahnya, seperti kata pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya maka anak adalah cermin orangtua. Tanpa mengesampingkan peran ayah dan anggota keluarga yang lain maka ibu mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membentuk karakter anak-anak, ibu menjadi figur sentral bagi anak-anaknya, kebiasaan-kebiasaan baik, nilai-nilai positif yang berlaku dirumah menjadi inspirasi pertama bagi pengembangan karakter anak. Kebiasaan orang tua dan anggota keluarga lain yang baik seperti membaca akan memotivasi anak untuk tertarik membaca, membaca apa saja sesuai dengan perkembangan fisik dan motoriknya.

 

Membaca menjadi satu hal yang harus menjadi sebuah kebiasaan dalam suatu keluarga oleh karena itu orang tua terutama ibu harus dengan sadar mengupayakan/mengkondisikan agar seluruh anggota keluarga mendapatkan bahan bacaan yang sesuai dengan perkembangan dan minat anak-anaknya, disinilah pengetahuan ibu tentang bahan bacaan yang sesuai baik dari sisi isi maupun fisiknya menjadi tuntutan sehingga anak-anak menjadi nyaman dan menjadikannya sebagai pegalaman yang menyenangkan. Mengutip dari modul pembelajaran CPTA, manfaat membaca antara lain :

  1. Menumbuhkan rasa percaya diri
  2. Menjadi mampu menyelesaikan tugas, dan dapat menambah kemampuan dalam mengemban sebuah tanggung jawab
  3. Merupakan sarana untuk memperluas dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
  4. Mengetahui hal-hal aktual yang terjadi dilingkungannya
  5. Memuaskan keinginan pribadi yang bersangkutan
  6. Mengetahui tuntutan praktis dalam kehidupan sehari-hari
  7. Meningkatkan minat terhadap sesuatu yang disenangi
  8. Mengembangkan kemampuan pribadi
  9. Memuaskan tuntutan intelektual
  10. Memuaskan tuntutan spiritual

 

Pada zaman ini, tantangan atas peran ibu menjadi lebih kompleks karena banyaknya ibu yang menjalankan peran ganda yaitu menjadi ibu sekaligus wanita karier karena faktor ekonomi maupun alasan aktualisasi dan eksistensi, baik dalam sektor formal maupun informal. Dengan demikian ibu tidak bisa selalu berada disamping anak-anak untuk mendampingi maupun mengawasi. Seiring dengan perkembangan teknologi anak-anak zaman sekarang sangat familiar dengan berbagai produk kecanggihan teknologi terutama alat-alat komunikasi dengan berbagai pengembangannya dari handphone sampai smartphone yang begitu memanjakan pemakainya termasuk anak-anak. Bagai dua sisi mata uang, keberadaan berbagai produk tersebut banyak kemanfaatannya  tetapi ada pula sisi kemudharatan/ negatifnya yang perlu disikapi dengan bijak oleh para orang tua.

Banyak anak betah dan sangat menikmati ketika berjam-berjam menonton televisi ataupun nge-game tetapi sulit untuk disuruh belajar/ atau membaca. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha yang pantang menyerah oleh seluruh anggota keluarga untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dan mengembangkannya sebagai budaya.

 

Jika anak-anak masih kecil maka membacakan buku-buku cerita dapat dijadikan alternatif pengenalan membaca bagi anak-anak dan selanjutnya ibu bisa mengembangkan buku yang dibaca dengan mendongeng untuknya. Mendongeng dapat dipakai sebagai media untuk menanamkan nilai- nilai positif bagi anak tanpa merasa digurui, anak-anak dapat mengembangkan imajinasinya sesuai dengan karakter tokoh yang dibawakan oleh ibu. Dalam buku panduan CPTA disebutkan  pembudayaan membaca dapat dilakukan antara lain melalui :

  1. Menyelenggarakan perpustakaan keluarga
  2. Melanggan majalah dan surat kabar
  3. Mengenalkan membaca sejak dini
  4. Orang tua seyogyanya meluangkan  waktu untuk membacakan buku, aatu bercerita/ membimbing menggambar dll
  5. Rekreasi dengan objek toko buku, pameran buku dll
  6. Memberikan hadiah ulang tahun berupa buku

Ada banyak cara lain yang bisa dilakukan ibu untuk “memaksa” anak  membaca dan menyukai membaca. Anak cenderung sebagai peniru ulung maka ibu dapat secara demonstratif membaca buku sehingga anak akan meniru minimal ikut membuka-buka buku yang dibaca ibu dan itulah interaksi awal anak dengan buku. Pada saat mengerjakan PR sekolah anak-anak terbiasa untuk menanyakan jawaban kepada ibu, kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan tidak serta merta menjawabnya akan tetapi dengan mengarahkan anak untuk membaca berbagai referensi seperti buku-buku pegangan/wajib, kamus dan lain-lain dalam menemukan jawabannya,selain bermanfaat bagi peningkatan kemampuan membacanya anak akan mempunyai pemahaman bahwa membaca akan menyelesaikan permasalahannya, dan akan selalu ada jawaban atas persoalan-persoalannya. Cara lainnya adalah dengan mengagendakan suatu waktu tertentu dalam sebulan atau seminggu sebagai waktu khusus untuk membaca buku kesukaan masing-masing anggota keluarga bisa menjadi moment kebersamaan yang menyenangkan dan bermanfaat.

Ibu mari menjadi kuat untuk menguatkan anak-anak kita, mari menjadi cerdas untuk mencerdaskan anak-anak kita, seperti harapan Kartini: wanita, Ibu adalah pendidik manusia pertama, sebagai pendidik maka ibu harus membekali diri dengan ilmu dan pengetahuan. MEMBACA MEMBUKA JENDELA DUNIA, mari membaca dan kita buka PINTU DUNIA untuk anak-anak kita.Selamat hari Kartini, 21 April 2014.

Artikel Perpustakaan Lainnya

MENDONGENG  SEBAGAI  MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MENDONGENG SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER ANAK
 17 December 2013  2322

Pendidik zaman sekarang sangat berat tantangan yang harus dihadapi dalam mendidik anak bangsa. Tantangan tersebut diantaranya,...

FESTIVAL BUDAYA NITIPRAYAN FESTIVAL BUDAYA NITIPRAYAN
 28 December 2013  2755

Hingga saat ini, belum ada acuan pasti untuk merujuk asal usul kata atas kampung Nitiprayan dan Jomegatan. Namun, menurut sebuah...

TATA URUTAN UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA GAGRAG YOGYAKARTA TATA URUTAN UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA GAGRAG YOGYAKARTA
 13 January 2014  4991

Perkawinan adalah salah satu bagian dari kehidupan manusia. Perkawinan sering disebut sebagai kehidupan awal manusia. Hal ini...

KEHIDUPAN PRIBADI KYAI HAJI AHMAD DAHLAN KEHIDUPAN PRIBADI KYAI HAJI AHMAD DAHLAN
 16 January 2014  2746

Kyai Haji Ahmad Dahlan dilahirkan di kampung Kauman, Yogyakarta tanggal dan bulan kelahirannya tidak ada catatan, tapi mengenai...