Pada zaman dahulu, tanah Jawa diperintah oleh raja yang beragama Hindu. Rakyat dari kerajaan tersebut juga memeluk agama Hindu. Dalam kehidupan di kerajaan, ada suatu tradisi yang tumbuh subur berdasarkan agama Hindu, yaitu di setiap pergantian tahun, diadakan rajaweda yang artinya perbuatan bijaksana yang dilakukan oleh sang raja. Dalam penyelenggaraan upacara rajaweda, diadakan selamatan. Ketika upacara rajaweda, maka sang raja keluar dari istana dan duduk di bangsal Pancaniti. Sang raja dapat bertemu langsung dengan rakyatnya. Keluarnya raja dari istana diiringi oleh sentana atau sanak keluarganya. Dalam penyelenggaraan upacara rajaweda, para hamba raja atau abdi dalem mempesiapkan kelengkapan yang diperlukan dalam upacara rajaweda. Upacara kebesaran kerajaan ini kemudian disebut dengan istilah “garebeg”.
Upacara rajaweda atau garebeg diselenggarakan di alun-alun. Adapun tujuan dari penyelenggaraan upacara tersebut adalah untuk menyatakan bakti kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Upacara rajaweda mempunyai makna sebagai ungkapan syukur atas berkah dan rahmat yang selalu dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepada baginda dan segenap rakyatnya. Selain itu, upacara rajaweda sebagai wujud permohonan berkat dan perlindungan demi kebahagiaan dan kesejahteraan negara dan rakyatnya.
Artikel Perpustakaan Lainnya
Pada saat meletus pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948 Kabupaten Gunung Kidul juga terkena imbasnya. Pada suatu hari sekitar...
GET CLOSER TO PRESERVATION DEPARTMENT TECHNICAL...
Ada empat kraton di Jawa yang menjadi pusat budaya Jawa, yaitu Kasultanan Yogyakarta, Pura Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan...
A.R. Baswedan adalah peranakan Arab-Indonesia yang mengakui bahwa Indonesia adalah tanah airnya. Ia dilahirkan di Kampung Ampel,...